Events

Scott Redding Beberkan Sisi Gelap MotoGP, Nggak Nyangka

Ini juga jadi alasan mengapa Scott Redding ogah kembali ke Moto2.

Angga Roni Priambodo | Praba Mustika

Scott Redding Terjatuh dengan Motornya, Aprilia RS-GP. (Instagram/@reddingpower)
Scott Redding Terjatuh dengan Motornya, Aprilia RS-GP. (Instagram/@reddingpower)

Mobimoto.com - Pembalap Inggris yang kerap tampil eksentrik, Scott Redding memang tidak lagi membalap di MotoGP musim depan. Baru-baru ini, eks pembalap Aprilia Racing Team Gresini membeberkan sisi gelap yang terjadi di MotoGP.

Pembalap dengan nomor 41 ini mengatakan kalau ada praktik jual-beli kursi untuk para pembalap. Memulai karir sejak 2008, Redding bilang kalau hal tersebut jadi salah satu alasan dirinya tinggalkan ajang balap paling bergengsi itu.

Dilansir dari Motorsport, Scott Redding mengatakan ''Semuanya tentang bisnis, tentang uang. Itu masalah yang terjadi sekarang. Untuk orang yang masuk ke dunia balap sekarang, berapa banyak orang yang membayar untuk bisa membalap? Ini adalah ajang kejuaraan balap dunia. Terlepas dari kelas Moto3, Moto2 atau bahkan MotoGP,''

''Meskipun masing-masing tim punya dana yang melimpah, tapi mereka tetap meminta pembalap untuk membayar agar bisa balapan. Karena mereka mampu, mereka mau membayar. Tapi kamu tidak akan menjadi yang terbaik,'' lanjut Scott Redding.

Scott Redding. (Instagram/reddingpower)
Scott Redding. (Instagram/reddingpower)

''Inilah, mengapa aku tidak ingin kembali lagi ke Moto2. Aku takan pernah mau membalap dengan gratis, karena membalap adalah pekerjaanku dan sudah seharusnya aku dibayar. Ini lucu, ini juga gila. Tapi tetap ada saja orang yang terlibat,'' kata pembalap kelahiran Gloucester, 4 Januari 1993.

Scott Redding, sepenuhnya berharap ada kejelasan di balik sisi gelap MotoGP ini. Ia berharap ada regulasi dan peraturan yang adil bagi kedua belah pihak, baik tim maupun pembalap.

''Ada beberapa pembalap yang mendapatkan bayaran yang pantas, karena memang mereka pantas. Semua pembalap harus mendapatkan bayaran, kamu tahu itu? Harus ada batasan tentang seberapa banyak bayaran yang mereka terima, ada batasan yang mengatur juga, kalau mereka tidak perlu membayar. Intinya harus ada sebuah peraturan yang jelas.'' Tutup Redding.

Berita Terkait

Berita Terkini