Mobimoto.com - Insiden susur Sungai Sempor yang mengakibatkan 10 siswa SMP di Sleman, Yogyakarta meninggal dunia, kini menyisakan duka yang mendalam buat keluarga yang ditinggalkannya.
Lekat dengan kesan mistis, sungai tersebut kini kembali menjadi bahan obrolan warganet di media sosial untuk alasan berikut ini.
Baca Juga
Mengutip dari akun Instagram @_infocegatansolo, belum lama ini tiga orang driver ojek online (Ojol), mendapat order penjemputan atas nama SA, yang namanya mirip salah satu korban tragedi susur sungai.
Tiga driver ojol itu berlalu-lalang di sekitar lokasi kejadian pada Sabtu, 22 Februari 2020 pukul 10.00 WIB. Saat itu proses pencarian korban masih berlangsung.
Tapi, seorang warga RT 03, Dusun Dukuh menyebut bahwa tak ada wanita berinisial SA di daerah tempat tinggalnya. Dirinya malah menceritakan inisial SA mirip salah satu korban yang kala itu belum diketemukan.
Saat ojol mendengar cerita tersebut, mereka pun terlihat lemas dan langsung balik pulang. Salah seorang warga pun penasaran apa benar ojol tersebut mendapat pesanan dari SA.
Lalu driver ojol menunjukkan isi chat percakapan dengan akun bernama SA. SA bilang kalau tidak usah ditelpon karena baterainya low batt.
Hal yang membuat merinding yakni di dalam pesanan tersebut lokasi penjemputannya ialah Dusun Dukuh dengan tujuan Pasar Sleman. Namun, pada bagian notes tertulis bahwa titik tepatnya ialah tempat evakuasi di Jembatan Sempor.
Akhirnya ketiga sopir ojol itu ketakutan, bahkan ada yang sampai lemas saat mendengar ceritanya.
Hal ini jelas menimbulkan kehebohan di kalangan warganet. Namun, tak sedikit dari warganet yang menyebut bahwa hal itu adalah ulah iseng dari orang yang tidak bertanggung jawab.
isti_if42 : Mngkin ada yg iseng pakai nama itu biar dikira horor bisa ga sih cs cek riwayat akunnya itu
pukis_talisha : Itu hanya kebetulan namanya sama.
yumithasari : Heleh.. Palingan ada yang iseng kurang kerjaan pke hp ne si anak atau pke nama e dia..
Jika memang benar hanya orang iseng, tentu perbuatan tersebut tak patut ditiru. Dalam kondisi kalang kabut, masih saja ada yang memanfaatkan momen untuk sesuatu yang tak berguna.
