Mobil

Ingin Mudik Pas Corona, Pria Ini Pura-pura Meninggal Agar Diangkut Ambulans

Kok yak sempet-sempetnya mikir begitu yak?

Angga Roni Priambodo | Gagah Radhitya Widiaseno

Ilustrasi LockDown Desa Turi, Sleman (Twitter/MerapiNews)
Ilustrasi LockDown Desa Turi, Sleman (Twitter/MerapiNews)

Mobimoto.com - Aktivitas selama wabah COVID-19 dibatasi pemerintah. Hal ini membuat sejumlah masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya jadi terhambat.

Di beberapa negara sudah menerapkan sistem lock-down, salah satunya di India yang secara tegas melarang warganya untuk keluar dari rumah.

Buat mereka yang melanggar, pastinya akan berurusan dengan polisi di sana seperti yang tampak pada video-video viral yang bertebaran di media sosial beberapa waktu silam.

Beberapa warga pun memilih berdiam diri di rumah agar tidak berurusan dengan polisi. Tapi ternyata ada satu warga yang tetap bandel tetap keluar rumah.

Seperti dilansir dari bharian.com.my, seorang penduduk bernama Hakim Din yang hendak mudik dari Kashmir ke wilayah Poonch. Sebelumnya pria berusia 70 tahun ini memang sempat dirawat di rumah sakit di daerah Jammu, untuk menjalani perawatan karena mengalami cidera ringan di kepala.

Ilutrasi mobil ambulans nyaman. (suara.com/Firsta Nodia)
Ilutrasi mobil ambulans nyaman. (suara.com/Firsta Nodia)

Dia dapat ide gila itu dari seorang sopir ambulans, yang menyarankan dia untuk pura-pura meninggal agar bisa melewati pos pemeriksaan polisi. Ide gila itu diterima, kemudian Hakim mengajak tiga temannya yang juga mudik ke wilayah Poonch, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Pakistan.

Belum sampai ke kampung halaman, akal-akalan Hakim terendus polisi. Menurut Inspektur Polisi, Ramesh Angral, keempat pria yang diangkut oleh mobil ambulans ini sudah berkendara sejauh lebih dari 160 kilometer, dan melewati banyak pos pemeriksaan. Pasalnya selain pura-pura meninggal mereka juga bawa surat kematian palsu.

"Ambulans itu dihentikan di pos pemeriksaan terakhir dan polisi mendapati lelaki yang diselubungi kain dalam kendaraan itu kelihatan masih hidup," ujar Ramesh.

Mereka kemudian ditangkap dan dikarantina secara terpisah. Mereka menghadapi tuduhan menipu dan melanggar aturan pemerintah terkait kebijakan lockdown.

Wah, ada-ada aja nih ide gilanya. Tidak patut dicontoh yak ini!

Berita Terkait

Berita Terkini