Motor

Satlantas Sidoarjo Pakai Sensor Ultrasonik untuk Ujian SIM, Apa Bedanya?

Apa perbedaan dengan ujian praktik SIM 'konvensional'?

Dany Garjito | Cesar Uji Tawakal

Ilustrasi Razia SIM. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Ilustrasi Razia SIM. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Mobimoto.com - Tata kelola lalu lintas saat ini sudah tak seperti dulu. Banyaknya 'digitalisasi' instrumen-instrumen yang digunakan untuk menata situasi di jalan raya kini mulai marak, seperti diterapkannya tilang elektronik misalnya. Tak berhenti di situ, kini kepolisian memperkenalkan alat 'baru' yang akan digunakan untuk kepentingan ujian praktik SIM

Seperti yang dilakukan oleh Satlantas Sidoarjo yang dikabarkan telah memasang sensor ultrasonik yang digunakan pada ujian praktik SIM. Hal tersebut tentu menimbulkan pertanyaan. Apa bedanya dengan sistem ujian praktik SIM 'konvensional'?

Sebenarnya beda-beda tipis dengan sistem ujian SIM yang selama ini sudah biasa dikenal di masyarakat. Hanya saja kini ada pemasangan sensor ultrasonik di cone serta garis pembatas. Sensor ultrasonik ini berfungsi untuk mendeteksi kendaraan yang melanggar garis batas. Bagi yang melanggar, tentu ada pengurangan poin yang akan menentukan lulus tidaknya mereka ketika ujian praktik SIM.

Saat ini belum diketahui apakah sensor ini akan diterapkan di seluruh daerah di Indonesia atau tidak. Namun jika sudah tahu, tentu akan menjadi nilai plus dalam menjalani ujian praktik SIM 'model baru' ini.

Berita Terkait

Berita Terkini