Events

Deretan Kisah Pilu Ojol Saat Orderan Sepi, Kena Usir Sampai Bunuh Diri

Semoga wabah corona ini segera berakhir agar tak membuat para ojol menjerit.

Angga Roni Priambodo | Gagah Radhitya Widiaseno

Ojol apes kena orderan fiktif (Instagram-supergo-jek)
Ojol apes kena orderan fiktif (Instagram-supergo-jek)

Mobimoto.com - Wabah virus corona membuat sejumlah driver ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) menjerit. Bagaimana tidak, pendapatan mereka menurun drastis sejak wabah ini menyebar di Indonesia.

Berbagai kisah pilu ojol dan taksol pun memenuhi berita di media sosial. Ada yang kisahnya diusir dari kontrakan. Ada juga kisah dimana salah seorang driver taksol bunuh diri.

Berikut beberapa kisah miris para driver ojol dan taksol, yang mobimoto.com rangkum dari berbagai sumber.

1. Ojol Diusir dari Kontrakan

Ojol diusir dari kontrakan karena tak bisa bayar kontrakan (Facebook-KUMI Indonesia)
Ojol diusir dari kontrakan karena tak bisa bayar kontrakan (Facebook-KUMI Indonesia)

Driver ojol satu ini harus rela tidur di pelataran ruko di Jalan Kartini, Depok. Ojol beserta istri dan 2 anaknya harus tidur di sana lantaran ia diusir dari kontrakan karena belum bayar kontrakan.

Ojol tersebut sepertinya kesulitan untuk mencari nafkah di saat sepi orderan karena wabah virus corona ini.

2. Istri Ojol Masuk Rumah Sakit

Ojol bingung harus mencari duit buat bayar perawatan istrinya dimana lagi (Facebook-KUMI Indonesia)
Ojol bingung harus mencari duit buat bayar perawatan istrinya dimana lagi (Facebook-KUMI Indonesia)

Kisah pilu menghampiri ojol satu ini. Seorang ojol dibikin pusing karena istrinya dirawat di rumah sakit. Ia bingung mencari biaya rumah sakit dari mana lagi kalau sepi orderan begini.

3. Ditipu Penumpang Rp 700 Ribu

Ojol yang kena tipu penumpang diserahkan ke komunitas untuk diantarkan ke rumah asalnya (Instagram-agendasolo)
Ojol yang kena tipu penumpang diserahkan ke komunitas untuk diantarkan ke rumah asalnya (Instagram-agendasolo)

Sungguh tega sekali penumpang menipu ojol sampai Rp 700 ribuan di saat sepi orderan. Kisah ini menimpa seorang ojol bernama Mulyono.

Mulyono mengantarkan penumpang dari Purwokerto hingga Solo. Namun saat sampai tujuan ia harus menerima nasib apes karena penumpang tidak membayar jasanya.

4. Jual Ponsel untuk Bayar Kredit Motor

Seorang driver ojek online, Dannies Mutiara Adi, menunjukkan riwayat orderan yang baru dia dapatkan selama empat jam on bid di Jalan Gedong Kuning, Kotagede, Yogyakarta, (SuaraJogja.id-Muhammad Ilham Baktora)
Seorang driver ojek online, Dannies Mutiara Adi, menunjukkan riwayat orderan yang baru dia dapatkan selama empat jam on bid di Jalan Gedong Kuning, Kotagede, Yogyakarta, (SuaraJogja.id-Muhammad Ilham Baktora)

Seorang ojol bernama Dannies Mutiara Adi (28) harus menjual ponsel miliknya demi bisa membayar cicilan motornya. Di saat pandemi corona ini, ia merasa sepi orderan.

Ia mengaku kalau penghasilannya hanya Rp 40-70 ribu dalam sehari. Ia merasa pendapatannya tersebut tak cukup untuk membayar cicilannya sehingga ia memilih menjual ponsel miliknya.

5. Kena Order Fiktif Hingga Rp 1,8 Juta

Ojol apes kena orderan fiktif (Instagram-supergo-jek)
Ojol apes kena orderan fiktif (Instagram-supergo-jek)

Di saat orderan sepi, driver ojol ini malah kebanjiran orderan. Tapi semua orderan yang diterima fiktif. Ojol tersebut harus merugi Rp 1,8 juta.

Padahal di saat pandemi virus corona ini, para okol menanti orderan. Eh, masih ada yang suka jahil.

5. Bunuh Diri Tak Kuat Bayar Cicilan

Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).
Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).

Kisah sopir taksol bernama Juna Lismi harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria berusia 32 tahun ini memilih gantung diri karena tak kuat membayar cicilan mobilnya.

Penghasilannya selama ia bekerja belum cukup melunasi mobilnya. Apalagi di saat pandemi corona yang membuat orderan sepi ini.

Berita Terkait

Berita Terkini