Mobimoto.com - Desa Wironanggan di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, kini menjadi salah satu lokasi dalam program Kampung Berseri Astra (KBA). Program ini mengajak desa-desa potensial untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Salah satu aset Desa Wironanggan adalah Sendang Tirto Wiguno, sumber mata air bersejarah peninggalan Kerajaan Pajang yang kini sedang dipersiapkan tidak hanya sebagai destinasi wisata tetapi juga sebagai sumber air minum bagi warga.
Sebagai bagian dari program KBA, Desa Wironanggan telah melalui seleksi yang ketat. Awalnya, desa ini memenangkan juara ketiga di Program Kampung Iklim (Pro Klim) tingkat kabupaten, kemudian berlanjut hingga lolos sebagai salah satu dari dua desa yang masuk ke dalam KBA, bersama Desa Pondok di Kecamatan Nguter. Program KBA fokus pada empat pilar utama: kesehatan, lingkungan, kewirausahaan, dan pendidikan. Mengingat desa ini berawal dari Pro Klim, program unggulan Desa Wironanggan adalah pelestarian lingkungan, termasuk menjaga kelestarian Sendang Tirto Wiguno.
Baca Juga
Kampung Berseri Astra: Oasis Hijau di Tengah Kota Surabaya Sukses Transformasi dari TPA Menjadi Surga Hijau
Wahana Ngalun Katulampa Binaan Astra: Dari Bendungan Banjir Menuju Destinasi Wisata Edukatif
Mengangkat Potensi Lokal dan Pendidikan di Kelurahan Dasan Cermen Mataram
Kijang Innova: Raja Jalanan Indonesia
Kenapa Toyota Avanza Sering Dicuri? Ini Alasannya!
Sendang Tirto Wiguno juga berpotensi sebagai wisata edukasi. Rencana sudah disusun untuk mengolah airnya menjadi air minum bagi warga sekitar, dengan dukungan dari PDAM dan pengecekan kualitas air di laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM), yang hasilnya menunjukkan bahwa kualitas air di sendang ini sangat baik. Dengan kondisi yang masih alami, air dari sendang ini terus mengalir dan dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari.
Dahulu, sendang ini tidak terawat dan hanya dikenal oleh warga sekitar. Seiring dengan partisipasi desa dalam Pro Klim, relawan dan warga mulai merawat dan menata kawasan ini agar lebih menarik. Sendang ini juga dikenal memiliki kandungan mineral tinggi yang dipercaya dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit, bahkan pada tahun 1980-1990 sendang ini sering digunakan warga untuk terapi alami.
Ke depan, warga dan pemerintah desa berencana membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mengelola sendang ini secara lebih profesional. Nantinya, area sekitar sendang akan ditata dengan taman, gazebo, mushola, dan berbagai tanaman pangan seperti tomat, cabai, dan terong. Selain itu, kegiatan-kegiatan masyarakat akan digelar lebih sering di sini, yang sebelumnya sudah tercatat dalam Google Maps untuk memudahkan akses bagi pengunjung.
"Karena kita berangkat dari Pro Klim, yang menjadi unggulan adalah program lingkungan. Makanya kita mendorong Sendang Tirto Wiguno ini untuk pelestarian mata air, apalagi tidak semua desa punya," terang Lokal Champion KBA Wironanggan, Siti Munawaroh saat ditemui belum lama ini.
Nantinya Sendang Tirto Wiguno ini akan dijadikan sebagai wisata edukasi. Bahkan ada rencana akan diolah untuk produksi air minum buat kebutuhan warga sekitar.
"PDAM dan bupati sudah ke sini untuk mengecek. Bahkan sampel airnya sudah dicek laboratorium di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, kondisi airnya itu lebih bagus dari air mineral yang ada di masyarakat. Bupati sudah memberikan lampu hijau, nanti CSR dari PDAM untuk mengolah air," katanya.
Sendang Tirto Wiguno sendiri menyimpan nilai sejarah sebagai peninggalan Raja Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang, dengan cerita yang diwariskan secara turun-temurun oleh para sesepuh. Salah satu kisah mengatakan bahwa sendang ini ditemukan oleh prajurit bernama Mbah Suro yang menemukan sumber mata air ini ketika beristirahat. Air dari sendang ini dipercaya memiliki khasiat penyembuhan dan sering digunakan warga untuk pengobatan.
Dengan potensi ini, Sendang Tirto Wiguno diharapkan menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.