Mobimoto.com - Fabio Quartararo akhrinya menyudahi puasa gelar juara dunia Yamaha yang terakhir mereka dapat di tahun 2015 melalui Jorge Lorenzo.
Pembalap Prancis ini mengawali balapan kedua kalinya di Misano dengan posisi start 15 namun berakhir di posisi empat.
Baca Juga
Pasar Mobil Rusia Anjlok, Kia-Hyundai Masuk Tiga Besar Produsen Mobil Terlaris
Sebut Sebagai Suatu Kehormatan, Elon Musk Menulis kepada Presiden Joko Widodo via Media Sosial
Diduga Tabrak Ojol, Mobil Mewah Porsche 718 Boxster Ringsek Sisi Kiri, Kondisi Motor Memprihatinkan
Sah, Menparekraf Resmikan Layanan Sepeda Motor Listrik di Kawasan Borobudur
Bekal Desain dan Sistem Transmisi Baru, All-New Nissan X-Trail Segera Mendarat di Australia
Jelang akhir balapan, Quartararo nyaris masuk podium, namun perlawanan dari Enea Bastianini membuat pembalap tim pabrikan Yamaha ini harus merelakan posisi ketiga.
Walau demikian, jatuhnya Francesco Bagnaia saat balapan akan berakhir membuat Quartararo bisa mengamankan gelar.
Dilansir dari Autosport, rekan setim Franco Morbidelli ini mengatakan bahwa perbaikan posisi dari 13 ke 4 bisa dilakukan karena ia tenang.
"Saya tak pernah merasa sangat marah tahun ini," tuturnya.

"Tahun lalu di Valencia, motornya tak berfungsi, saya datang ke garasi, saya tak berteriak, tapi saya bilang ke kepala kru 'Motor ini tak bisa belok, saya tak bisa mengerem, saya tak bisa berakselerassi'," lanjutnya.
"Ia paham kalau saya marah, dia menanyai saya apa yang harus diperbaiki, tapi jika saya marah, saya tak bisa menjelaskan apa yang tak beres," imbuhnya.
MotoGP tahun lalu membuat Quartararo banyak belajar, khususnya perihal manajemen emosi.
"Dan kini Anda bisa melihat, saat Anda tenang, hasil bisa datang dengan sendirinya. Bahkan saat Anda sedang kesulitan, jika Anda tenang, hasil akan lebih baik," pungkasnya.