Mobil

Tertarik Coba Mobil Elektrik? Inilah 8 Mitosnya

Mobil elektrik pun ada mitosnya lho, Sob.

Yoeni Syafitri Sekar Ayoe | Praba Mustika

Mobil Elektrik Disiapkan Untuk Jadi Unit Mobil Kepolisian. (Electrek)
Mobil Elektrik Disiapkan Untuk Jadi Unit Mobil Kepolisian. (Electrek)

Mobimoto.com - Mobil elektrik memang terbilang masih cukup segar di industri otomotif. Baru beberapa negara, seperti Amerika dan negara-negara di benua Eropa yang sudah akrab dengan mobil listrik. Tidak hanya soal infrastruktur pendukung mobil elektrik saja yang jadi soal, beberapa mitos tentang mobil elektrik juga dianggap sebagai sebab sulitnya mensosialisasikan kendaraan masa depan ini.

Dilansir dari MyEV, setidaknya ada 8 opini dan stereotip yang berkembang luas di masyarakat mengenai mobil elektrik ini. Kira-kira apa saja, sih? Yuk, sama-sama kita cari tahu.

1. Tidak Bisa Digunakan Untuk Perjalanan Jarak Jauh

Ilustrasi Test Drive. (Unsplash/Cameron Osborn)
Ilustrasi Test Drive. (Unsplash/Cameron Osborn)

Ya, ini jadi salah satu mitos yang cukup populer mengenai mobil elektrik. Masih banyak yang menganggap kalau mobil elektrik punya jarak tempuh yang pendek. Nyatanya, beberapa mobil elektrik yang cukup terjangkau seperti Nissan Leaf bisa menempuh jarak sekitar 241 kilometer dalam satu kali pengisian daya. Atau Hyundai Kona Elektrik yang sanggup berjalan hingga jarak 415 kilometer dalam satu kali pengisian daya.

2. Mobil Elektrik Lamban

Speedometer/pxhere.com
Speedometer. (pxhere)

Padahal, fakta secara umum mengatakan kalau mobil elektrik bisa melaju lebih cepat dari mobil konvensional, yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Hal ini terjadi karena mobil elektrik punya ketersediaan torsi yang melimpah, dari mesin elektriknya. Hal ini hampir terjadi secara instan, dibanding mobil berbahan bakar minyak yang perlu waktu lebih untuk menggerakkan roda.

3. Terlalu Mahal

Kalau yang satu ini, sebetulnya relatif ya, Sob. Hal ini tentu dipengaruhi dari besaran pajak, hingga jenis rakitannya (CBU dan CKD). Kalau kamu ingin coba mobil elektrik, dan merasa mobil elektrik keluaran terbaru terlalu mahal. MyEV menyarankan untuk membeli mobil elektrik dalam kondisi bekas, tentu saja dengan kondisi yang masih oke.

4. Mobil Elektrik Tidak Aman

Mitos yang satu ini juga bisa dipatahkan kok, Sob. Menurut uji tabrak yang dilakukan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), mobil elektrik punya capaian yang bagus, kok. Contohnya, Chevrolet Bolt EV dapat bintang lima dari NHTSA.

Atau soal baterai yang rentan panas sehingga mudah meledak jika mengalami benturan. Itu juga agak berlebihan, sih. Faktanya, catatan ledakan yang berasal dari sistem baterai lithium ion lebih sedikit dibandingkan mobil dengan sistem bahan bakar minyak.

5. Tidak Terlalu Ramah Lingkungan

Ilustrasi Mengisi Daya Mobil Listrik. (carscoops)
Ilustrasi Mengisi Daya Mobil Listrik. (carscoops)

Memang, pernah ada sebuah penelitian yang mengatakan kalau mobil elektrik tidak begitu ramah lingkungan jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak. Tapi, mesin mobil elektrik punya tingkat konversi energi yang cukup tinggi, lho. Mesin mobil elektrik mengkonversi 75 persen tenaga dari baterai menuju ban, sedangkan mobil berbahan bakar minyak hanya mengkonversikan 20 persen tenaga dari bensin.

6. Biaya Perawatan yang Tidak Lebih Murah

Yang satu ini juga relatif, tergantung bagaimana pemakaian dan perawatannya. Environmental Protection Agency (EPA) mengatakan Hyundai Ioniq Electrik menghabiskan dana setidaknya Rp 7.2 jutaan per tahun, untuk pemakaian sejauh 24 ribu kilometer. Biaya tersebut, jauh lebih hemat dibandingkan rata-rata konsumsi bahan bakar mobil konvensional selama lima tahun.

Oh iya, tidak ketinggalan. Mobil elektrik juga tidak membutuhkan pengantian oli secara reguler karena komponen bergerak pada mobil elektrik tidaklah sebanyak kendaraan konvensional.

7. Infrastruktur Penunjang Mobil Elektrik Belum Memadai

Ironi Mobil Listrik. (Facebook/Anthony Clauson)
Ironi Mobil Listrik. (Facebook/Anthony Clauson)

Di Indonesia, memang stasiun pengisian daya listrik belum tersebar merata di seluruh daerah. Tapi hampir semua mobil elektrik bisa melakukan isi ulang daya di rumah, karena banyak yang menggunakan charger dengan daya 220 volt.

8. Baterai Mobil Elektrik Berumur Pendek

Banyak yang beranggapan kalau baterai mobil elektrik cepat mengalami degradasi alias berumur pendek. Sedangkan menurut sebuah laporan, baterai mobil elektrik Tesla masih dalam kondisi 90 persen setelah pemakaian sejauh 300 ribu kilometer. Bahkan, baterai mobil elektrik juga bisa didaur ulang, lho.

Masih percaya tentang mitos-mitos mobil elektrik, Sob?

Berita Terkait

Berita Terkini