Mobil

Main-main ke Joglo Jeep, Museum Mini Kendaraan Klasik Bernuansa Jawa

Bukan hanya museum kendaraan klasik tapi juga tempat berdiskusi dan bersosialiasi. Simak pandangan sang pemilik, tak hanya tentang otomotif tapi juga tentang kehidupan.

Angga Roni Priambodo | Husna Rahmayunita

Ilustrasi Joglo Jeep dan pemiliknya, Awaluddin Setya Aji. (Mobimoto.com/Ema Rohimah)
Ilustrasi Joglo Jeep dan pemiliknya, Awaluddin Setya Aji. (Mobimoto.com/Ema Rohimah)

Perawatan dan Pajak Joglo Jeep

Koleksi mobil Mercy di Joglo Jeep. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)
Koleksi mobil Mercy di Joglo Jeep. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)

Dari 20 mobil dan 15 motor klasik yang ada di Joglo Jeep, semua koleksi tersebut memiliki surat lengkap dan masih bisa dioperasikan semuanya karena rajin dirawat. Ada empat orang yang bertugas memanaskan, mengecek dan membersihkan mesin setiap kendaraan yang ada di Joglo Jeep.

Tak hanya terawat benda koleksi Joglo Jeep memiliki surat resmi dan pajaknya hidup. Sang pemilik mengaku rela merogoh kocek puluhan juta untuk membayar pajak semua koleksinya.

"Saya pakai biro yang rajin mengingatkan kapan harus bayar pajak, tapi kalau ditotal setiap tahun saya keluar uang Rp 48 juta untuk membayar kendaraan-kendaraan itu," ungkap Pak Aji.

Partisipasi dalam event otomotif dan sosial

Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Dokumentasi Joglo Jeep)
Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Dokumentasi Joglo Jeep)

Bukan pencinta otomotif namanya kalau tidak dekat dengan komunitas atau klub. Seperti halnya dengan Pak Aji yang juga rajin mengikuti acara otomotif yang sering diadakan di berbagai kota seperti offroad di Kalimantan dan ramah tamah dengan klub Yogyakarta American Jeep, Mercedes Jeep Indonesia dan Land Cruiser Indonesia.

Selain itu, Joglo Jeep juga sering berpartisipasi dalam acara sosial seperti saat bencana Gunung Merapi meletus dan banjir di Purworejo, Jawa Tengah.

Dalam kegiatan sosial itu, biasanya Joglo Jeep menurunkan beberapa kendaraan untuk mengangkut bantuan dan logistik seperti halnya saat bencana banjir Purworejo dan Gunung Merapi meletus.

"Nissan Patrol coklat itu pas banjir Purworejo dipakai buat derek 6 truk yang terjebak, tapi kalau pas Merapi dulu kami turunkan 7 Jeep buat distribusi bantuan," ungkap Pak Aji.

Joglo Jeep sebagai Panggon Srawung

Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)
Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)

Nyatanya, meski terkenal sebagai 'museum' kendaraan klasik, Joglo Jeep juga  memiliki peran lain bagi masyarakat. Tempat tersebut sering disewa dan dijadikan Panggon Srawung alias tempat bersosialisasi semua lapisan masyarakat.

Awaluddin Setya Aji menuturkan, banyak acara diskusi lintas agama, budaya dan profesi yang sering dihelat di kediamannya. Salah satu acara rutin yang diadakan adalah 'Malam Sabtu Pahing' di mana semua orang bisa berkumpul di sana untuk berdiskusi tentang kehidupan, mencari kebahagian dan kesamaan.

Dalam acara tersebut juga sering ditampilkan atraksi dari seniman-seniman lokal. Saking nyamannya, mereka yang sering berkumpul di Joglo Jeep menyebut diri sebagai Santri Joglo Jeep. Selain itu, ada juga kelas pencak silat yang rutin diadakan setiap Minggu pagi dimana jumlah pesertanya kini ratusan.

Satu hal lagi yang paling menarik dari Joglo Jeep, mereka yang ingin melihat koleksi kendaraan klasik atau melakukan foto prewedding bisa berkunjung ke Joglo Jeep setiap hari pukul 08-00 s.d 16.00 WIB. Pun jika ingin menyewa tempat Joglo Jeep bisa menghubungi Pak Lukman selaku Lurah Joglo Jeep.

Berita Terkait

Berita Terkini