Mobimoto.com - Memodifikasi mobil agar makin terlihat ‘ganteng’ atau makin ‘kencang’ memang menjadi hal wajib bagi sebagian penghobi otomotif. Antusiasme dari masyarakat penghobi otomotif seolah tak pernah mati, justru malah makin menjamur. Hal tersebut membuat banyak bengkel-bengkel modifikasi bermunculan.
Ngomong-ngomong mengenai bengkel modifikasi, kehadiran ‘pengrajin’ otomotifyang satu ini tentu tidak bisa dilupakan begitu saja. Banyak prestasi yang ditorehkan oleh bengkel ini, membuat namanya makin melegenda di jagat penghobi otomotif. Siapa ya?
Baca Juga
5 Negara dengan Sistem Jalanan Terbaik, Anti Macet dan Polusi
MotoGP: 11 Tahun Balapan, Scott Redding Ungkap Penyesalannya
Aksi Heroik Sopir Bus Wanita Selamatkan Bayi di Pinggir Jalan
Bersih-bersih Garasi, Pendiri WhatsApp Jual 10 Mobil Mewah Sekaligus
Penangkapan Pencuri Bermobil Fortuner Bikin Geger, Mirip Film Hollywood
Mereka adalah tak lain dan tak bukan adalah Kupu-Kupu Malam Autofashion, sebuah ‘pengrajin’ otomotif yang sudah malang melintang di belantara permodifikasian.
Sejarah
Didirikan 2005 oleh seorang penghobi otomotif bernama Rudy Purnomo, bengkel ini menjelma perlahan dari mulanya ‘hanya’ variasi mobil menjadi ‘pengrajin’. Bengkel ini mulanya hanya terdiri dari satu showroom yang terletak di Jl. Magelang, Yogyakarta hingga kini menjadi dua ‘gerai’.
Berkembangnya Kupu-Kupu Malam Autofashion ini tak luput dari kontribusi dari mekanik-mekanik andal dari berbagai penjuru daerah. Iwan Suparjoko, Supervisor dari Kupu-Kupu Malam Autofashion mengungkapkan, bahwa kepopuleran dari Kupu-Kupu Malam, mengundang minat dari para teknisi berbakat dari berbagai daerah.
‘’Kebanyakan teknisi kita bekerja di sini karena adanya kabar dari mulut ke mulut, walaupun ada juga yang dari iklan.’’ kata warga Bantul ini saat ditemui Mobimoto Kamis (10/1).
‘’Teknisi kami datang dari berbagai wilayah, yang paling jauh ada yang dari Palembang, dari Purwokerto juga ada’’ kata pria 39 tahun ini.
Namun tak melulu merekrut teknisi terampil, ada juga karyawan yang dididik mulai dari awal.
‘’Mereka yang bekerja di sini memiliki ketrampilan, namun ada juga yang mulai dari nol. Bahkan ada juga yang awalnya suka belanja komponen-komponen di sini, hingga akhirnya menjadi pekerja.’’ ungkap Iwan.