Mobil

Riset Membuktikan, Mobil Otonom Membuat Skill Berkendara Semakin Buruk

Mobil ini membuat refleks pengendara melambat.

Angga Roni Priambodo | Cesar Uji Tawakal

Truk Otonom Volvo Vera. (volvotrucks)
Truk Otonom Volvo Vera. (volvotrucks)

Mobimoto.com - Kemajuan teknologi membawa imbas pada kehidupan manusia, begitu juga di bidang otomotif.

Semakin canggih teknologi membuat manusia semakin manja, apalagi dengan hadirnya teknologi mobil otonom alias mobil swakemudi.

Dilansir dari Autoevolution, hadirnya teknologi tersebut membuat ketrampilan mengemudi para pengendara menjadi semakin buruk.

Hal itu terkuak melalui sebuah riset yang dari Universitas Nottingham. Dalam riset ini, sebanyak 49 pengendara dari berbagai usia dan gender menggunakan simulator selama setengah jam setiap hari, selama lima hari beruntun.

Ilustrasi Mobil Otonom Hyundai. (Autoblog)
Ilustrasi Mobil Otonom Hyundai. (Autoblog)

Penggunaan simulator tersebut meningkatkan kemampuan mengemudi mereka selama sepekan. Namun saat mereka menggunakan mode otonom, dan ketika mereka kembali menggunakan mode manual, refleks mereka melambat dan mereka sering membuat kesalahan pengambilan keputusan.

Di hari pertama, para pengendara diberi tahu untuk mulai dari mode manual dan kemudian berpindah ke mode otonom.

Namun setelah mereka kembali memegang kendali, mereka sering melenceng dari jalur dan berkendara dengan kecepatan yang naik-turun serta sering berpindah lajur. Bahkan hal tersebut terjadi sampai hari terakhir.

Jika di kehidupan nyata, momen-momen tersebut bisa menentukan antara hidup dan mati.

"Hal ini mengakibatkan pengendara menjadi kikuk karena mode otonom membuat panca indra mereka menjadi kurang cekatan untuk mewaspadai hal-hal di sekitar mereka." ujar Proffesor Garry Burnett, Dr. David Large dan Dr Davide Salanitri selaku penulis riset tersebut.

Berita Terkait

Berita Terkini