Mobil

Wow, Proses Produksi Suzuki Ertiga Ternyata Tidak Sampai 5 Menit!

Produksi manufaktur Suzuki di Cikarang tak kalah gesit dengan "ibunya" di Jepang.

Angga Roni Priambodo

Suzuki Ertiga. (Mobimoto/Cesar Uji Tawakal)
Suzuki Ertiga. (Mobimoto/Cesar Uji Tawakal)

Mobimoto.com - Suzuki Ertiga menjadi satu-satunya produk dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang diracik di kawasan Industri GIIC Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam memproduksi mobil penumpang jagoan Suzuki itu, Technical Control PT SIS, Jumadi, menuturkan, pabrik Cikarang mampu mencetak sebanyak 200 unit Suzuki Ertiga setiap harinya.

Mesin All New Ertiga. (Suara.com/Manuel Jeghesta)
Mesin All New Ertiga [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

"Produk yang dibuat Suzuki Indonesia berkualitas tinggi. Komposisinya 60 persen untuk dalam negeri dan 20 persen pasar ekspor. Kualitasnya sendiri tidak ada perbedaan," ujar Jumadi, dalam acara All New Ertiga TripVenture di Pabrik Cikarang, Bekasi, pekan ini.

Hanya, lanjutnya, memang ada beberapa perbedaan seperti letak kemudi dan emblem untuk produk ekspor. Contoh untuk emblem tipe mobil, biasanya dipasang sendiri oleh negara pengimpor.

"Kebutuhannya disesuaikan dengan negara masing-masing. Namun untuk spesifikasi, produk domestik dan ekspor tidak ada perbedaan," tegasnya.

Jumadi juga menjelaskan, dalam proses perakitan pabrik Cikarang sudah menggunakan teknologi robot. Semua proses pengembangannya dilakukan secara otomatis atau robotic. Demikian pula automatic ration distribution (jarak produksi secara otomatis) lebih tinggi dari pabrik Suzuki di Jepang.

"Jadi produk yang dibuat di pabrik ini kualitasnya bagus. Untuk proses building menggunakan 220 robot," jelasnya.

Dengan teknologi yang dimiliki itu, pabrik Suzuki di Cikarang memiliki kemampuan memproduksi satu unit mobil hanya dalam waktu 4,5 menit!

"Untuk mem-backup jika terjadi shutdown (mati listrik) kami memiliki cadangan 150 ribu volt untuk backup listrik, sehingga proses produksi tidak terganggu," klaimnya.

Sebagai informasi, pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 130,7 hektare ini diresmikan pada 2015. Investasi yang dikeluarkan mencapai 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 14,2 triliun.

Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan.

Berita Terkait

Berita Terkini