Mobil

Main-main ke Joglo Jeep, Museum Mini Kendaraan Klasik Bernuansa Jawa

Bukan hanya museum kendaraan klasik tapi juga tempat berdiskusi dan bersosialiasi. Simak pandangan sang pemilik, tak hanya tentang otomotif tapi juga tentang kehidupan.

Angga Roni Priambodo | Husna Rahmayunita

Ilustrasi Joglo Jeep dan pemiliknya, Awaluddin Setya Aji. (Mobimoto.com/Ema Rohimah)
Ilustrasi Joglo Jeep dan pemiliknya, Awaluddin Setya Aji. (Mobimoto.com/Ema Rohimah)

Mobimoto.com - Nuansa religius dengan jalanan yang dikelilingi pesantren dan makam ulama tercium begitu lekat saat memasuki daerah Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Namun begitu, sebuah bangunan Joglo yang dikelilingi banyak mobil berdiri kokoh di area tersebut menyolok pandang orang yang melihat.

Setelah dituju, bangunan berbentuk pendopo itu memiliki nama unik, yakni Joglo Jeep. Pandangan mata langsung dimanjakan dengan sederet mobil klasik yang terdiri dari Kijang LGX, Mercedes-Benz Unimog dan sedan Mercedes-Benz ambulans berbaris rapi di sebuah garasi terbuka berdinding kayu.

Menariknya, deretan mobil itu bukan menjadi bintang utama dari Joglo Jeep. Sebab, di balik pendopo masih banyak kendaraan klasik roda dua ataupun roda empat yang memiliki bentuk nyentrik.

Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Dokumentasi Joglo Jeep)
Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Dokumentasi Joglo Jeep)

Sejumlah kendaraan itu sengaja dipamerkan ke khalayak ramai oleh pemiliknya yang bernama Awaluddin Setya Aji atau yang sering disapa Pak Aji. Uniknya, meski mengoleksi banyak kendaraan, pria murah senyum itu lebih senang menyebut dirinya sebagai peternak Jeep, bukan kolektor otomotif.

Dengan sumringah, Pak Aji bercerita tentang Joglo Jeep tempat tinggalnya kepada Mobimoto.com beberapa waktu lalu.

Ide Joglo Jeep

Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)
Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)

Meski dikenal sebagai peternak Jeep, Pak Aji memiliki latar belakang yang kontras dengan dunia otomotif. Pria 43 tahun itu sehari-hari menghabiskan waktu sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta dan menjadi direktur perusahaan air minum ternama di Indonesia.

Kesibukannya bekerja di dunia formal, membuat Pak Aji resah dan mencari tempat tinggal yang nyaman pada tahun 2005. Alhasil, sebuah rumah yang kini dikenal sebagai Joglo Jeep berhasil dibangun pada tahun 2007 di area seluas 6.200 meter persegi. Rumah  itu menjadi museum kendaraan klasik dan Panggon Srawung alias tempat bersosialiasi.

"Awalnya terlalu sibuk kerja di Jakarta, pengen dapat udara yang segar di lingkungan yang baik 'pesantren'. Muncul ide untuk membuat rumah berbentuk Joglo biar menyatu dengan lingkungan sekitar dan membuat nyaman orang yang berkunjung," ujar Pak Aji.

Deretan Koleksi

Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Dokumentasi Joglo Jeep)
Joglo Jeep, Gunung Pring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Dokumentasi Joglo Jeep)

Layaknya museum kendaraan klasik pada umumnya, di sana terdapat 20 mobil klasik dan 15 motor klasik yang membuat orang tertawa karena bentuknya. Dari deretan mobil, ada Jeep Rubicon, CJ-Long, Wrangler, Wagoneer, Land Cruiser VX-R, Jeep Monster, Jeep Guess, Nissan Petrol dan sejumlah sedan Mercedes-Benz mulai dari seri Mini, AMG, E 320 dan A 200.

Sejumlah mobil itu berbaris rapi di tiga garasi yang ada di Joglo Jeep dan ada pula yang masuk ke bengkel. Sementara dari kalangan roda dua, perhatian pengunjung akan disihir dengan barisan skuter Lambretta Capri, Yamaha 75, Honda CB, Honda Monkey dan Matcless yang memiliki warna menyolok.

Awaluddin Setya Aji, pemilik Joglo Jeep bersama koleksi kendaraan klasiknya. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)
Awaluddin Setya Aji, pemilik Joglo Jeep bersama koleksi kendaraan klasiknya. (Mobimoto.com/Husna Rahmayunita)

Semua koleksi dari Pak Aji itu dalam kondisi terawat dan layak pakai karena memang dipelihara sedemikian rupa oleh sang empunya. Tapi, orang awam mungkin bertanya, kenapa Joglo Jeep tidak hanya mengoleksi Jeep tapi juga kendaraan lainnya.

Pak Aji menuturkan bila kecintaannya akan dunia otomotif tak melulu dengan merek Jeep, tapi merek lainnya karena memang dulu ayah dan mertuanya juga penggemar otomotif. Untuk itu, kehadiran merek lain dianggap sebagai penghormatan untuk kedua keluarga.

"Saya senang otomotif sudah sejak muda, bukan cuma Jeep. Kebetulan bapak saya dulu suka pakai Land Cruiser, sedangkan mertua punya tunggangan Mercy. Jadi ini seperti menghormati dua keluarga," katanya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini