Mobimoto.com - Belakangan ini, pengguna media sosial sempat dihebohkan dengan penolakan jenazah pasien corona di masyarakat di beberapa daerah. Namun yang kena imbas tak cuma jenazah pasien corona, namun juga pengemudi mobil jenazah.
Bahkan penolakan tersebut mulai meresahkan, seperti penuturan warganet satu ini. Seorang pengguna akun Facebook bernama Heri Latief membeberkan insiden yang dialami seorang pengemudi mobil jenazah (8/4/2020).
Baca Juga
Pasar Mobil Rusia Anjlok, Kia-Hyundai Masuk Tiga Besar Produsen Mobil Terlaris
Sebut Sebagai Suatu Kehormatan, Elon Musk Menulis kepada Presiden Joko Widodo via Media Sosial
Diduga Tabrak Ojol, Mobil Mewah Porsche 718 Boxster Ringsek Sisi Kiri, Kondisi Motor Memprihatinkan
Sah, Menparekraf Resmikan Layanan Sepeda Motor Listrik di Kawasan Borobudur
Bekal Desain dan Sistem Transmisi Baru, All-New Nissan X-Trail Segera Mendarat di Australia
"Saya kira Jenazah ditolak itu cuma di Medsos. Ternyata kami mengalami sendiri. Semalam, Mas M Teguh Santoso, driver Mobil Jenazah Nurul Hayat nginap bareng jenazahnya di atas mobil. Gara-gara tokoh masyarakatnya tak berkenan menerima. Jenazah bertahan di atas mobil mulai jam 9 tadi malam sampai tulisan ini saya unggah jam 10 pagi ini. Padahal jenazah bukan pasien Covid." tulisnya.
"Jenazah dibawa dari Surabaya menuju salah satu kabupaten di Jatim. Sampai di kampung halaman ditolak. Padahal sudah mengantongi surat kematian dari Rumah Sakit. Padahal sudah dijelaskan baik-baik bahwa sakitnya sakit jantung. Katanya belum cukup" imbuhnya.

DI akhir postingan tersebut, ia berharap agar hal di atas tak terulang. Ia juga pihak rumah sakit memberikan 'kartu As' agar jenazah yang diantar tak lagi ditolak seperti penuturannya di atas.
"Pelajaran buat kami. Hari ini dan ke depan. Untuk kalau membawa Jenazah, surat kematian dari RS yang ditandatangani dokter, bisa jadi masih belum cukup. Semoga ada bukti penguat lain dari RS." tulis Heri.
Postingan ini pun menuai beragam respons dar warganet. Mereka pun mengecam aksi masyarakat yang menentang jenazah ini hendak dimakamkan.
"Terlalu lebay warganya....ingat anda warga juga akan mati menjadi jenasah." tulis Achmad Sadili.
"Astagfirullah...katae sosmed dan media televisi radio dimana2...tp kok masih ada yg gk bisa bedain antara jenasah biasa dan covid." kata Nur Ika.