Mobil

Simak Besaran Tilang ETLE yang Berlaku di Indonesia, Jangan Sampai Kelewat

Buat yang belum tahu besaran tilang ETLE, simak yuk rinciannya.

Cesar Uji Tawakal | Gagah Radhitya Widiaseno

Tilang Elektronik. (Facebook/Okti Soleh)
Tilang Elektronik. (Facebook/Okti Soleh)

Mobimoto.com - Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) resmi disahkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dengan adanya ETLE ini, diharapkan para pengguna jalan makin tertib karena tak harus ada petugas di lokasi terjadinya pelanggaran.

Pelanggar lalu lintas akan dibiarkan saja. Namun selanjutnya, bakal ada 'surat cinta' yang dikirimkan ke rumah pelanggar.

Surat tersebut berisi bukti tilang yang telah dilakukan oleh pelanggar. Lalu pelanggar harus membayar denda tilang sesuai dengan yang ada dalam surat tersebut.

Lalu berapa sih denda tilang yang harus dibayarkan pelanggar? Simak deretan denda tilang yang wajib dibayar sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

1. Berkendara Tanpa Gunakan Helm

Hijaber mengenakan helm, siap mengaspal dengan motor matik. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Hijaber mengenakan helm, siap mengaspal dengan motor matik. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Pemotor yang tidak menggunakan helm bakal menjadi incaran dari tilang ETLE.

Hukuman bagi pelanggarnya tertulis pada Pasal 290 UU LLAJ yakni kurungan paling lama 1 bulan atau denda Rp 250 ribu.

2. Gunakan Ponsel Saat Berkendara

Ilustrasi menggunakan ponsel saat mengemudi. (Pixabay/StockSnap)
Ilustrasi menggunakan ponsel saat mengemudi. (Pixabay/StockSnap)

Penggunaan ponsel saat berkendara membuat pengendara akan kehilangan fokus. Oleh karenanya pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, siap-siap kena tilang ETLE.

Hal ini tertuang dalam Pasal 283 UU LLAJ yang berbunyi pengemudi yang melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi keadaan yang mengganggu konsentrasi di jalan akan dipidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda Rp 750 ribu.

3. Tak Pakai Sabuk Pengaman

Ilustrasi sabuk pengaman. (Pixabay/cfarnsworth)
Ilustrasi sabuk pengaman. (Pixabay/cfarnsworth)

Meski sepele, penggunaan sabuk pengaman ini sering diabaikan. Jika nekat melanggar, siap-siap kena tilang ETLE.

Denda tilang yang berlaku untuk pemobil tidak menggunakan sabuk pengaman tercantum dalam Pasal 289 UU LLAJ.

Pelanggar akan dikenakan sanksi berupa kurungan paling lama 1 bulan atau denda Rp 250 ribu.

4. Gunakan Pelat Nomor Palsu

pelat nomor Thailand terciduk polisi Indonesia (Instagram)
pelat nomor Thailand terciduk polisi Indonesia (Instagram)

Penggunaan pelat nomor palsu menjadi tindak ekjahatan lalu lintas yang masih sering terjadi. Jika masih nekat, siap-siap kena denda tilang ETLE.

Dalam pasal 280 mengatur, jika pengendara menggunakan pelat nomor palsu, maka mendapat pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.

5. Melanggar Rambu dan Marka Jalan

Ojol nekat terobos lampu merah, endingnya bikin ngilu (Instagram)
Ojol nekat terobos lampu merah, endingnya bikin ngilu (Instagram)

Awas buat yang sering melanggar rambu lalu lintas di jalan. Siap-siap bakal kena tilang ETLE. Jika kedapatan melakukan pelanggaran, maka akan dikenakan Pasal 287 ayat 1 yakni berupa kurungan paling lama 2 bulan atau denda maksimal Rp 500 ribu.

Berita Terkait

Berita Terkini

Mobil

Kijang Innova: Raja Jalanan Indonesia

Kijang Innova, mobil keluarga andalan di Indonesia, dikenal dengan kehandalan, ketangguhan, dan desainnya yang elegan. Kepopulerannya tidak lepas dari faktor-faktor seperti harga yang kompetitif, fitur yang lengkap, layanan purna jual yang memuaskan.

Mobil

Kenapa Toyota Avanza Sering Dicuri? Ini Alasannya!

Toyota Avanza, mobil keluarga yang populer di Indonesia, ternyata memiliki angka pencurian yang tinggi. Simak alasan mengapa Avanza menjadi target empuk para pencuri dan bagaimana cara mencegahnya.

Mobil

Kenapa Bugatti La Voiture Noire Sangat Mahal?

Bugatti La Voiture Noire, mobil super dengan desain elegan terinspirasi klasik, performa monster 1.500 hp, dan material terbaik, menjadikannya simbol kemewahan dan kelangkaan otomotif dengan harga fantastis Rp 282,3 miliar