Mobimoto.com - Sistem transmisi pada mobil matic adalah salah satu komponen penting yang mempengaruhi performa dan kenyamanan berkendara.
Ada beberapa jenis sistem transmisi yang digunakan pada mobil matic, antara lain:
Baca Juga
Panduan Memilih Mobil Bekas Berkualitas, Lengkap dengan Checklist Inspeksi Kondisi Kendaraan
Beragam "Minyak" yang Harus Diperhatikan oleh Pemobil Awam
Tips Beli Mobil SUV Bekas, Jangan Tergesa-gesa Bayar
Bagaimana Cara Memeriksa Kaki-Kaki saat Beli Mobil Bekas?
Benarkah Mematikan AC saat Berkendara Bisa Menambah Tenaga Mobil?
- CVT (Continuously Variable Transmission). Sistem ini menggunakan sabuk atau rantai yang menghubungkan dua puli berukuran variabel. Keunggulan sistem ini adalah dapat menghasilkan perpindahan gigi yang halus dan efisien, serta mengurangi getaran dan suara mesin. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan, seperti rentan terhadap panas dan gesekan, serta kurang responsif saat akselerasi.
- AT (Automatic Transmission). Sistem ini menggunakan torque converter yang mengubah torsi mesin menjadi daya gerak roda. Keunggulan sistem ini adalah mudah digunakan dan nyaman, serta dapat menyesuaikan kecepatan dan torsi sesuai dengan kondisi jalan. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan, seperti boros bahan bakar dan oli, serta membutuhkan perawatan yang lebih sering.
- DCT (Dual Clutch Transmission). Sistem ini menggunakan dua kopling yang bergantian mengoperasikan gigi ganjil dan genap. Keunggulan sistem ini adalah dapat menghasilkan perpindahan gigi yang cepat dan presisi, serta meningkatkan performa dan efisiensi bahan bakar. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan, seperti biaya produksi dan perbaikan yang tinggi, serta berisiko terjadi overheat.
- AMT (Automated Manual Transmission). Sistem ini menggunakan kopling dan gigi manual yang dikontrol oleh komputer. Keunggulan sistem ini adalah lebih murah dan hemat bahan bakar daripada sistem transmisi otomatis lainnya, serta dapat memberikan sensasi berkendara seperti mobil manual. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan, seperti perpindahan gigi yang kurang halus dan responsif, serta rentan terhadap kerusakan komponen elektronik.