Mobimoto.com - Oli bagaikan darah bagi mobil yang menjaga performa mesin agar tetap prima. Sayangnya, banyak pemilik mobil mengabaikan "minuman" penting ini.
Mereka lalai dalam mengganti cairan ini. Padahal pabrik mobil biasanya menyarankan pergantian oli setiap 5.000 - 10.000 kilometer. Melebihi batas tersebut, mesin berisiko mengalami keausan karena oli yang menipis dan kotor.
Baca Juga
Dampaknya? Beragam efek merugikan siap menggerogoti mobil Anda. Berikut efek samping jika mengabaikan telat ganti oli mesin dilansir dari Suzuki Indonesia.
- Mesin Lemah dan Suara Kasar
Oli yang tak segera diganti membuat mesin kehilangan tenaga, akselerasi terasa berat, dan suara mesin menjadi kasar. Penyebabnya adalah oli kotor yang menyumbat nosel dan saluran oli.
- Boros Bahan Bakar
Oli yang kotor membuat mesin bekerja lebih keras, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.
- Kerak pada Mesin
Gesekan antar komponen mesin menghasilkan kotoran yang bercampur dengan oli. Lama kelamaan, kotoran ini menumpuk dan membentuk kerak yang sulit dibersihkan dan berpotensi merusak mesin.
- Overheating
Oli yang sudah kotor tidak dapat menyerap panas dengan baik, sehingga mesin mudah panas dan berisiko mati mendadak.
- Turun Mesin
Kerak yang tebal akibat oli telat diganti dapat menyebabkan kompresi mesin lemah dan performa menurun. Gesekan yang terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan parah yang membutuhkan turun mesin.
Jangan biarkan efek telat ganti oli menguras dompet Anda. Lakukan penggantian oli secara rutin sesuai anjuran pabrik untuk menjaga kesehatan mobil dan menghemat biaya perbaikan di kemudian hari.