Mobimoto.com - Bagi pecinta otomotif, knalpot racing identik dengan suara yang garang dan performa mesin yang lebih bertenaga. Namun, di balik ketangguhannya, knalpot racing juga kerap dikaitkan dengan konsumsi bensin yang boros. Benarkah demikian?
Dilansir dari berbagai sumber, penggunaan knalpot racing tidak sepenuhnya berdampak pada konsumsi bensin. Ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi bensin saat berkendara.
Baca Juga
Pertama, gaya mengemudi. Jika pemotor memiliki gaya agresif seperti sering ngebut atau memainkan pedal gas, dapat meningkatkan konsumsi bensin, terlepas dari jenis knalpot yang digunakan.
Lalu knalpot Racing tanpa silencer atau modifikasi muffler yang lebih plong dapat membuat konsumsi bensin boros karena tidak memiliki efek tendangan balik yang membantu efisiensi pembakaran.
Knalpot standar memiliki sekat dan liku-liku yang berfungsi sebagai peredam suara dan memberikan daya dorongan balik ke ruang bakar. Knalpot racing yang mengurangi atau menghilangkan sekat ini dapat menurunkan efisiensi pembakaran dan meningkatkan konsumsi bensin.
Penggunaan knalpot racing secara berlebihan, seperti sering ngebut atau memainkan pedal gas, dapat meningkatkan konsumsi bensin secara signifikan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan knalpot racing dapat meningkatkan konsumsi bensin sebesar 12,5 liter/km dibandingkan dengan penggunaan knalpot standar.
Penggunaan knalpot racing memang dapat membuat konsumsi bensin lebih boros, namun hal ini tergantung pada gaya mengemudi dan jenis knalpot yang digunakan. Bagi Anda yang ingin menghemat bensin, perhatikan gaya mengemudi dan pilihlah knalpot racing yang sesuai dengan kebutuhan Anda.