Mobimoto.com - Sosok Romano Fenati kini tengah menjadi pembicaraan. Kelakuan tidak terpujinya dalam ajang Moto2 San Marino pada Minggu (9/9) telah menghancurkan kariernya. Ia pun menyesal dan menyampaikan permintaan maaf kepada khalayak umum.
Sangat arogan dan kekanak-kanakan, Romano Fenati terbukti menarik tuas rem Stefano Manzi yang saat itu berdampingan dengannya dan melaju kendaraan dengan kecepatan 200 km/jam.
Baca Juga
Aksi jahat tersebut tertangkap kamera dan membuat pebalap 22 tahun itu diganjar hukuman yang berat. Ia didiskualifikasi dari balapan Moto2 dan dilarang tampil pada dua seri GP Moto2 selanjutnya.
Tak cukup sampai di situ, mantan anak didik Valentino Rossi juga dipecat oleh Marnelli Snipers Team dan MV Agusta yang notabene sponsor kariernya selama ini.
Sejatinya, ini bukan kali pertama pebalap Italia itu menjadi sorotan. Di tahun 2016, ia dipecat team VR46 Sky Moto3 karena bersitegang dengan orang dalam sana.
Bak nila setitik rusak susu sebelanga, dalam sehari karier balap Romano Fenati berakhir sudah. Hal ini tentunya meninggalkan kesedihan tersendiri sekaligus memberi pembelajaran bermakna bagi dirinya.
Kekecewaan tidak hanya menyelimuti hatinya tapi juga tim, keluarga dan penggemar yang telah mendukungnya selama ini. Pantas jika kemudian ia menyampaikan permintaan maafnya.
Selain itu ia juga mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ya, Romano Fenati baru sadar kalau tingkahnya beberapa waktu lalu sangat tidak pantas dan tidak menunjukkan sifat laki-laki sejati.
''Saya minta maaf ke seluruh dunia olahraga. Saya telah membuat tindakan yang memalukan tidak selayaknya laki-laki,'' ujar Romano Fenati seperti yang dikutip dari laman tutomottoriweb.com.
Ia pun berharap semua orang mengerti kondisinya saat itu dan meminta waktu untuk refleksi diri. Terlepas dari semuanya, Romano Fenati telah mendapat ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya.