Motor

Digeber-Geber Rombongan Konvoi Motor, Sultan Jogja Sampai Minggir

Tindakan ini patut dijadikan contoh.

Dany Garjito | Cesar Uji Tawakal

Mobil Rombongan Sultan, Yang berisi Sultan HB X, GKR Hemas dan GKR Bayu. (Instagram/@jogja_ig)
Mobil Rombongan Sultan, Yang berisi Sultan HB X, GKR Hemas dan GKR Bayu. (Instagram/@jogja_ig)

Mobimoto.com - Memiliki otoritas, apalagi jabatan penting sering kali membuat orang-orang menjadi sewenang-wenang. Tak hanya itu, tak jarang kita mendengar kabar mengenai pejabat yang minta diistimewakan di jalan. Bahkan dalam beberapa kasus, mereka ngotot meminta perlakuan khusus setelah melakukan pelanggaran lalu lintas. Namun tidak kali ini.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu melalui akun Twitter pribadinya, mengunggah sebuah video. Video ini memperlihatkan rombongan konvoi sepeda motor yang melintas, mendahului mobil yang ditumpangi GKR Hayu. Mobil ini berisi rombongan yang terdiri dari Sultan HB X, GKR Hemas dan GKR Hayu. Walaupun berisi keluarga Kesultanan, namun mobil ini tetap minggir, memberi jalan pada rombongan konvoi.

Berikut video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @jogja_ig (13/10).

Tak hanya meminta jalan, rombongan konvoi tersebut juga menggeber-geber motor mereka di dekat mobil tersebut. Terdengar suara 'pukulan', Sultan Jogja ini mengkonfirmasi bahwa suara tersebut bukanlah pemukulan terhadap bodi mobil, melainkan suara mesin yang meletup-letup.

"Mending melipir ya kl ketemu beginian". ujar GKR Hayu melalui akun Twitternya.

"Klarifikasi aja, itu suara knalpot motor khas bleyeran yg meledak2 itu lho. Bukan suara kaca mobil dipukul. Tp mlipirnya emang bener, soalnya drpd kenapa2." imbuhnya, dikutip dari @jogja_ig.

Kejadian inipun menuai respon positif dari masyarakat. Berikut beberapa diantaranya.

''Itulah rendah hatinya sultan dijogja gueh tercintah...coba klo kagak..udah auto savage deportasi kluar jogja semua tu orang yg mbleyer...'' ujar @alvin_bebong melalui kolom komentar Instagram.

''Untung bapak Sultan rendah hati, itulah cerminan kota jogja.'' ujar @achadimam.

Reaksi dari Sultan Jogja yang mengalah ini bisa menjadi contoh, terutama bagi pejabat-pejabat negara lainnya. Karena sesama pengguna jalan harus saling menghormati, dan saling waspada agar keselamatan saat berkendara senantiasa terjaga.

Berita Terkait

Berita Terkini