Mobimoto.com - Sesuatu hal yang mistis dan angker telah lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Apa saja yang berkaitan dengan hal tersebut selalu menarik untuk dibahas, termasuk tentang jalur lalu lintas.
Jalur lalu lintas yang dianggap angker sering diidentikan dengan jalur maut yang tak jarang memakan korban. Selain itu, bisa juga dikaitkan dengan penampakan-penampakan tak kasat mata yang membuat merinding.
Baca Juga
Di Pulau Jawa sendiri ada beberapa tempat yang dianggap sebagai tempat uji nyali bagi pengendara. Sedikit pudar konsentrasi, nyawa taruhannya.
Dari pada penasaran, ini dia lima jalur rawan kecelakaan di Pulau Jawa beserta cerita mistisnya.
1. Alas Bonggan
Alas Bonggan terletak di Blora, Jawa Tengah. Jalur ini menjadi sering menjadi tempat uji nyali bagi kendaran besar . Pengendara sering tersesat di sana secara misterius seperti Bus Pahala Kencana pada tahun 2012.
Di hutan yang dikelilingi pohon jati itu konon menjadi kota makhluk gaib yang bisa memainkan halusinasi para pengendara.
2. Jalur Alas Roban
Nggak kalah dari Alas Bonggan, hutan yang terletak di Batang, Jawa Tengah ini cukup angker. Terlebih dengan cerita korban 'penembakan Petrus'.
Banyak kecelakaan yang terjadi karena gangguan makhluk halus yang dimakamkan di sana setelah menjadi korban penembakan.
3. Tol Cipularang
Sudah bukan hal asing jika jalur yang menghubungkan Kota Jakarta dan Bandung ini angker, khususnya kilometer 70 sampai 100.
Bahkan ada lokasi yang dinamakan jalur tengkorak di kilometer 97 yang katanya sering meminta tumbal dari kendaraan yang lewat.
4. Jalur Cangar
Rute ini merupakan jalur menuju Kota Batu, Malang dari wilayah Mojokerto. Kondisi yang berkelok, menanjak dan dikelilingi belokan tajam membuat tempat ini terkenal mistis.
Nama Cangar sering dibaca Sangar yang artinya keren namun menakutkan. Banyak kejadian kecelakaan yang terjadi disana.
5. Jalur Magetan - Karanganyar
Jalur ini sedang hangat diperbicangkan apalagi setelah kecelakan Honda CR-V dan truk pick-up beberapa waktu lalu.
Kondisi jalan pegunungan khususnya dari arah Cemoro Sewu ke Panekan yang banyak penunggunya. Untuk itu, sebuah upacara Labuhan Sesaji dilakukan agar para penunggu tidak marah.
Pernah lewat jalur yang mana nih?