Motor

Emak-emak Pemotor Ini Adu Debat dengan TNI, Ngeyelnya Juara!

Apakah ini yang namanya The Power of Emak-emak?

Angga Roni Priambodo | Praba Mustika

Emak-emak Pemotor Adu Debat dengan Anggota TNI. (Facebook/Wulan Dwi Sangatta)
Emak-emak Pemotor Adu Debat dengan Anggota TNI. (Facebook/Wulan Dwi Sangatta)

Mobimoto.com - Emak-emak pengendara motor memang sering jadi perhatian masyarakat ataupun netizen. Seperti emak-emak pemotor yang viral di jejaring Facebook ini, Sob. Ia beradu debat dengan anggota TNI, alasannya? malah membingungkan, bikin tepok jidat.

Melalui jejaring Facebook, Wulan Dwi Sangatta mengunggah dua video yang memperlihatkan seorang emak-emak pengendara sepeda motor, yang sedang beradu debat dengan dua orang anggota TNI.

Emak-emak yang menggunakan sepeda motor Yamaha Vega ini memang menggunakan helm, Sob. Ia juga tidak melawan arus atau menyalakan lampu sein ke kiri tapi belok ke kanan. Tapi, yang membuat ia ditegur oleh dua anggota TNI adalah karena pakaian yang dikenakannya.

Seorang anggota TNI dengan cukup sabar mengimbau si emak-emak pemotor, untuk tidak mengenakan kaus atau atribut apapun yang berkaitan dengan capres ataupun cawapres di wilayah TNI, karena merupakan wilayah yang netral.

Kedua anggota TNI tersebut mengimbau si emak-emak pemotor ini untuk melepaskan kausnya, karena ada unsur yang berkaitan dengan salah satu pasangan capres. Namun, emak-emak pemotor tersebut enggan menuruti imbauan kedua anggota TNI tersebut sehingga adu debat pun tidak terelakkan.

Emak-emak ini mengaku tidak mengetahui kalau di wilayah TNI tidak boleh mengenakan atribut apapun yang berkaitan dengan pasangan capres dan cawapres.

Ketika ditanya alasan mengapa tidak mau melepas kausnya, emak-emak pemotor ini hanya mengatakan tidak mau tanpa memberi alasan lebih lanjut.

Tak cuma kedua anggota TNI, netizen pun dibuat bingung dengan alasan si emak-emak pengendara motor ini.

''Berani sama emak-emak, kelar udah,'' kata Inuy berkelakar.

''Di area militer itu memang g boleh pake atribut kampanye. Mau 01/02 pasti d tindak. Jgn kan atribut kampanye wonk yg umum aja mesti ijin jika masuk kawasan militer.'' Ujar Naufal Ahmad.

Berita Terkait

Berita Terkini