Motor

Hanya di Jogja, Perempatan Jalan ini Dipasangi Lampu Lalu Lintas Portabel

Lampu lalu lintas portabel ini adalah kreasi dari warga yang ingin lalu lintas di sana tak semrawut.

Angga Roni Priambodo | Praba Mustika

APILL di Persimpangan Pingit yang Masih Menggunakan Sistem Sensor, Akan Segera Diganti dengan ATCS Untuk Membantu Mengurai Kepadatan Kendaraan. (Mobimoto.com/Praba Mustika)
APILL di Persimpangan Pingit yang Masih Menggunakan Sistem Sensor, Akan Segera Diganti dengan ATCS Untuk Membantu Mengurai Kepadatan Kendaraan. (Mobimoto.com/Praba Mustika)

Mobimoto.com - Kemacetan di jalan protokol tentu bukan hal baru di beberapa kota besar di Indonesia. Tapi di Kota Jogja, kemacetan juga terjadi di beberapa ruas jalan alternatif yang kecil. Polisi cepek pun kerap hadir di ruas jalan yang sering mengalami kemacetan. Namun baru-baru ini, sedang diuji coba lampu merah portabel yang merupakan kreasi dari warga.

Mengutip dari grup Info Cegatan Jogja di jejaring Facebook, seorang warganet bernama Dannies Mutiara Adi membagikan foto lampu merah portabel tersebut.

"Lur, ini lampu bangjo (lampu merah) portabel, lokasi di perempatan Wahid Hasyim, Nologaten - Selokan Mataram," tulis Dannies.

Ia melanjutkan "Biasanya ada orang yang bantu ngatur jalan, sekarang sudah ada lampu bangjonya lur. Tolong dipatuhi ya lur, jangan asal menerobos. Hargai yang bikin. Semoga yang inisiatif ngaish lampu bangjo rejekinya dilancarkan ya lur,"

Dari foto tersebut, terlihat lampu lalu lintas atau juga baisa disebut lampu merah itu punya bentuk yang mirip dengan lampu lalu lintas lainnya.

Bedanya, lampu merah ini tidak begitu tinggi dan terdapat empat roda di bawahnya agar bisa dipindah-pindahkan.

Terlihat juga ada panel surya di bagian paling atas, tentunya sebagai daya lampu lalu lintas portabel itu.

Lampu Merah Portabel di Yogyakarta. (Facebook/Dannies Mutiara Adi)
Lampu Merah Portabel di Jogja (Facebook/Dannies Mutiara Adi)

Diketahui lampu merah portabel yang berada di salah satu ruas jalan di Jogja ini masih diuji coba, dan belum sepenuhnya digunakan.

"Tadi cuma uji coba gan," kata Eko Otong, menyahuti pertanyaan warganet lain, yang tidak melihat lampu merah portabel di lokasi tersebut.

Sementara warganet lainnya memberikan apresiasi terhadap warga yang membuat lampu merah portabel.

"Biasanya dibantu mas-mas dan warga sekitar, tapi karena pengendara yang tidak tertib, bantuan dari mas-masnya tidak dihiraukan. Sampai ditinggal sama orangnya yang bantu. Semoga kali ini pengendara pada taat," ujar Christisa Niken.

"Ide kreatif. Semoga persimpangan lain yang rawan macet juga bisa dibuatkan. Kalau perlu hak ciptanya dipatenkan."Ujar Habib Nurrahman.

Berita Terkait

Berita Terkini