Motor

Takut Rambut Rontok dan Sakit Leher, Sekelompok Orang Kubur Helm

Bentuk protes yang unik.

Dany Garjito | Husna Rahmayunita

Ilustrasi helm. (unsplash)
Ilustrasi helm. (unsplash)

Mobimoto.com - Peraturan wajib memakai helm saat berkendara nyatanya juga berlaku di luar negeri seperti India. Tapi, sekelompok orang di sana malah kompak mengubur helm sebagai wujud protes terhadap aturan pemerintah.

Dikutip dari laman indiatimes, kabar yang cukup membuat geleng-geleng kepala tersebut kini viral di dunia maya. Sekelompok orang yang menamakan dirinya Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit dikenal sebagai grup anti helm.

Kelompok tersebut menentang keras peraturan wajib memakai helm yang dikeluarkan pemerintah. Untuk itu, mereka melakukan upacara pemakaman helm di sebuah krematorium di bawah pimpinan sang ketua kelompok, Shiv Sena Mahadev Babai pada Rabu (9/1).

Untuk diketahui, peraturan tentang kewajiban menggunakan helm di India diatur dalam Undang-Undang Kendaraan Bermotor 1988. Pemerintah setempat terus menekankan aturan tersebut untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara motor.

Tapi sayang, hal itu malah mendapat protes dari Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit. Kelompok itu menggangap jika aturan tersebut sedikit berlebihan karena banyak pemotor yang berkendara secara hati-hati dan tetap selamat tanpa memakai helm.

Kelompok anti helm, Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit. (Twitter/TheLastatHome)
Kelompok anti helm, Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit. (Twitter/TheLastatHome)

''Orang-orang selalu berkendara perlahan-lahan akan selamat dari kecelakaan. Oleh karena itu, tidak perlu paksaan memakai helm di jalan-jalan ini,'' tutur anggota Helmet Sakti Virodhi Kruti Samit.

Di sisi lain, sekelompok orang anti helm tersebut juga menentang kewajiban memakai helm karena alasan kesehatan. Menurut versi mereka, memakai helm dapat menyebabkan kerontokan rambut dan membuat sakit leher.

''Ada banyak pembalap yang mengalami sakit punggung dan leher setelah menggunakan helm, jelas menunjukkan bahwa penggunaan helm sama sekali tidak nyaman,'' tandas anggota kelompok.

Berita Terkait

Berita Terkini