Mobimoto.com - Naik motor lalu jalan-jalan di akhir pekan, atau di waktu senggang tentu terdengar menyenangkan. Bagi sebagian orang, aktivitas ini dapat meredakan rasa stres dan cocok untuk membuang penat. Tak heran banyak juga yang memiliki hobi touring.
Sebagian orang? Kenapa bukan semua sekalian? Setidaknya itulah yang dikatakan sebuah riset satu ini. Sekelompok ilmuwan yang berasal dari Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior dikabarkan telah melakukan riset terhadap efek mengendarai motor. Seperti apa?
Baca Juga
Para Pengguna Roda Empat di Bumi Cenderawasih Didorong Terapkan Aplikasi MyPertamina
Halo Jadi Penyelamat Guanyu Zhou di F1 GP Inggris 2022
Pembelian BBM Subsidi Menggunakan Aplikasi Pertamina, Pengamat Berikan Nilai Positif
Dari Kejuaraan "Formula Bharat Pi-EV 2022": Anargya ITS Raih Gelar Team Overall Terbaik Kedua
KIA Sonet: Harga dan Spesifikasi Pertengahan 2022, Begini Jika Diadu dengan Toyota Raize

Dikutip dari Rideapart (20/1), sekelompok ilmuwan ini telah meriset sebanyak 50 orang yang merupakan pemotor berpengalaman. Tak hanya itu, mereka juga melakukan uji coba terhadap para pengendara mobil.
Hasilnya adalah, para pemotor mengalami penurunan tingkat stres. Terjadi sebanyak 28 persen penurunan hormon stres dan peningkatan detak jantung.
Menurut mereka, 20 menit berkendara membuat detak jantung meningkat 11 persen setara latihan ringan. Selain itu, naik motor ternyata membuat hormon adrenalin meningkat 27 persen.
Jadi, jika anda lelah dan penat bekerja, atau sekadar penat sehabis sekolah, maka tak ada salahnya untuk sejenak 'keluyuran' naik motor. Selain meredakan stres, ternyata sedikit 'gas tipis-tipis' juga baik untuk kesehatan jiwa dan raga.